Pada bagian ini kita akan mencoba masuk lebih dalam apa dan
bagaimana Production Control bekerja / bersinergi sehingga dapat menghasilkan
kinerja yang maksimal dalam rangka menuju hasil yang telah direncanakan.
Ada dua hal Tujuan utama Production Control :
- Memastikan seluruh aktifitas pabrik berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Ini berarti Production Control adalah sebagai Pusat Kendali dari seluruh aktifitas yang dilakukan. Mulai dari aktifitas Perencanaan, Produksi, Penyimpanan sampai dengan Pengiriman ke customer. Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana Production Control dapat melakukan tugas yang sangat berat ini ? Untuk melakukan tugas yang memerlukan energi yang besar dan sinergi yang cepat maka Production Control diberikan perangkat pendukung yaitu :
- Sumber Daya Manusia yang mempunyai persyaratan pada artikel bagian pertama.
- Bagian / Perangkat pendukung tugas antara lain : Bagian Sales, Bagian Planning, Bagian Purchasing, Bagian Warehouse dan Bagian Export Import.
Dua hal inilah yang menyebabkan
Production Control dapat lebih cepat melakukan sinergi baik keluar maupun
kedalam perusahaan. Atau penulis sering mengatakan bahwa Production Control
dapat melakukan sinergi dengan metode Looping Tertutup. Lihat diagram Looping
tertutup dibawah ini.
Dari diagram diatas dapat terlihat
dengan jelas bahwa Production Control dapat melakukan sinergi tanpa batas ruang
dan waktu didalam bagiannya sendiri. Hal ini mengakibatkan jika terjadi masalah
atau perubahan rencana baik yang disebabkan oleh Internal maupun Eksternal maka
dia dapat langsung mendapatkan data dari beberapa bagian untuk dianalisa dalam
membuat suatu keputusan / kebijakan yang Cepat, Tepat dan Akurat.
Kinerja Production Control dalam siklus Looping Tertutup dapat dilihat secara jelas dan mendalam pada diagram alir dibawah ini :
Dari Diagram alir diatas terlihat jelas bahwa :
- Setiap Output / Hasil kerja satu bagian akan menjadi umpan / Input bagian selanjutnya. Begitu pula sebaliknya jika terjadi masalah disatu bagian maka aliran akan menjadi bersifat reversible ( Dua arah ) ini artinya koordinasi dalam pemecahan masalah akan sangat cepat dilakukan karena komunikasinya selalu terjaga.
- Production Control melakukan Total Control mulai dari Permintaan Pelanggan, Pembuatan Perencanaan ( Produksi ( termasuk Manpower dan Machine ), Material dan Level Stock ), Pembelian ( Material dan Sub Material ), Warehouse ( Mulai dari Pemasukan, Penyimpanan, Penempatan, dan Pengeluaran ( Internal ( Produksi dan bagian terkait lainnya ), External ( Customer atau Supplier ), dan Pengiriman serta Kegiatan Export Import yang menjadi dokumentasi final sebelum di posting kedalam sistem komputerisasi ( SAP, Accurate, SCM maupun Excell of Advance ).
- Stock Accuracy dan Level Stock faktor yang sangat mempengaruhi dalam melakukan perencanaan Produksi maupun Material. Oleh karena itu penanganan Warehouse harus benar - benar sesuai dengan prosedur atau rencana kerja agar data yang dihasilkan dapat selalu termutahirkan.
- Planning sangat berperan penting menentukan irama kegiatan produksi maupun besar kecilnya keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu didalam Planning juga pada sub bagiannya terdapat siklus Looping Tertutup. Keberhasilan pembuatan perencanaan sangat tergantung dari data dan informasi bagian terkait lainya.
- Terakhir dapat kita katakan " Berawal dari Production Control, Dikerjakan dan Difollowup oleh Production Control maka Berakhirpun di Production Control ".
Tulisan selanjutnya kita akan membahas faktor kedua Tujuan utama Production Control. Selamat mencoba dan mengembangkan sistem ini, semoga sukses ... Bravo The Leader.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar