SELAMAT DATANG ANAK BANGSA PEMIMPIN MASA DEPAN


Kamis, 26 Februari 2009

Insan Agung


Dari : Firdaus
Untuk : Insan Agung

Tepatnya 43 tahun yang lalu aku dilahirkan di Plaju kota yang dikenal sebagai kota minyak, maklum kilang pertama yang terbesar indonesia pada kala itu. Aku sangat beruntung terlahir ke dunia dari kedua orang tua yang sangat menyayangiku. 

Ayahku : Alm. H. Abdul Madjid adalah seorang cucu pertama dari seorang pangeran di sebuah kerajaan di Muara Dua. Aku sangat bangga dengan ayahku karena beliau terkenal sebagai orang terpelajar kala itu. Tidak banyak orang yang dapat mengenyam pendidikan seperti ayahku. Aku sendiri mengenal sosok ayahku yang sederhana, pintar dan bijaksana baru ketika aku duduk kuliah ditingkat tiga. Bahkan aku banyak mengenal pribadi ayahku dari banyak teman - temannya yang secara tidak sengaja kutemui. Hampir semua orang kutemui mereka selalu mengatakan bahwa Ayahku orang pintar, sederhana dan bijaksana. Oleh karena itu teman - temannya sangat mengagumi dan menyayanginya. 

Ternyata aku harus melalui proses waktu yang lama untuk mengenal seorang Ayahku sendiri. Kebanggaan terhadap ayahku yang kini menjadi inspiratorku adalah ketika aku mendengar dari keluarga dan teman - temannya adalah Dialah ayahku seorang pemuda yang ganteng dan pintar dari Palembang terpilih menjadi salah satu dari 20 pemuda Indonesia yang akan dikirim oleh Presiden Soekarno belajar keluar negeri. 

Saat itu Presiden Soekarno untuk pertama kalinya akan mengirim pemuda - pemuda indonesia yang berprestasi dengan harapan merekalah yang akan meneruskan perjuangan membangun Indonesia di masa depan. Tetapi ayahku pada saat itu lebih memilih untuk tidak pergi karena ia lebih berat dengan pilihan lainnya yaitu menikahi Hj. Kasfah Ghummah . Karena keputusan itulah maka aku terlahir kedunia ini. Terima kasih Ayah.

Ibuku : Si Cantik nan molek, Anak pingitan dan kesayangan kakek dan nenekku. Maklumlah Ibuku adalah anak pertama dari kakek nenekku. Sedangkan kakekku sendiri dikenal sebagai Ulama Besar di Palembang. Itulah sebabnya ayahku lebih memilih ibuku ketimbang berangkat keluar negeri. Wow ... begitu kuatnya pendirian ayahku.

Bertahun - tahun ibuku dengan setia mendampingi ayahku, membersarkan kesebelas anaknya dengan sabar dan ikhlas, sehingga sampai sekarang semua kesebelas anaknya sudah berkeluarga, sehat dan perpendidikan. Terimakasih Ibu.

Ternyata ayahku punya sejarah bekerja yang unik dalam menghidupi kesebelas anaknya. Beliau pertama kali meniti karir bekerja pada sebuah perusahaan minyak inggrisyang terkenal STANVAC di pendopo, disana bekerja mulai dari anak pertama sampai anak ketujuh. Kemudian beliau pindah ke perusahaan minyak Belanda BPM di Plaju sampai akhirnya BPM berganti nama PERMINA dan akhirnya PERTAMINA yang kita kenal sekarang disinilah lahirnya anak - anak mereka yang keselapan sampai kesebelas.

Setelah pensiun dari pertamina beliau bekerja di perusahaan minyak Jerman PRACKLA di prabumulih, yang pada akhirnya beliau mengakhiri petualangan bekerja di perusahaan yaitu di perusahaan minyak milik Jepang NIGATA di Prabumulih.

Setelah malang melintang di perusahaan minyak di palembang  Ayahku akhirnya memutuskan untuk merantau kembali ke Jakarta tempat dia dulu menyelesaikan sekolahnya. Di Jakarta ini dia mengawali karir sebagai pengajar Bahasa Inggris khusus untuk rang - orang yang berankat keluar negeri di salah satu perguruan di daerah Harmoni. Maklumlah ayahku memang dikenal sebagai orang yang mempunyai keahlian fasih berbicara INGGRIS, BELANDA DAN JEPANG. Itu kata teman - temanya lho kepadaku. 

Tidak betah dengan hidup sebagai pengajar, beliau akhirnya memutuskan untuk pindah bekerja di Perusahaan Trading Alat Komunikasi sebagai orang kepercayaan sang Owner Bp. Aziz. Anehnya si Owner tidak memperbolehkan Ayahku berhenti bekerja walaupun pada saat itu ayahku sudah merasa capek di usia 70th. Hal ini jugalah yang menjadi tanda tanya besar pada diriku pada saat itu. Kok sebegitu besar pengaruh ayahku terhadap si Owner.

Dari jalan hidup yang telah dilalui oleh kedua orang tuaku, maka aku merumuskannya menjadi Spirit ku dalam bekerja yaitu :   KEJUJURAN, KEMAUAN dan KEMAMPUAN merupakan alat yang paling ampuh untuk mencapai puncak kesuksesan dalam arti menyeluruh.

Rangkaian gerbong yang dikenal dengan istilah " 3K " inilah yang kupakai dalam mendidik diriku dan anak buahku mencapai puncak kesuksesan. Hasilnya ? Ternyata cukup luar biasa.

Untuk kedua orang tua kami yang telah melahirkan dan membesarkan, kami kesebelas anak - anakmu sangat berterimakasih dan menyayangimu, semoga Allah Subhana Wata'ala senantiasa memberikan safa'at dan keridho'annya kepadamu. Amin




Tidak ada komentar:

Posting Komentar