SELAMAT DATANG ANAK BANGSA PEMIMPIN MASA DEPAN


Senin, 08 Juni 2009

Kesehatanku Deritaku


Beberapa waktu yang lalu perhatian kita dihentakkan oleh berita seorang anak manusia yang tanpa pemeriksaan yang jelas terpaksa harus mendekam dipenjara. Tak kurang hal ini menjadi perhatian publik dan konsumsi berita diperbagai media dimana kasus ini menjadi besar karena menyeret aparat penegak hukum baik dari Pihak Kepolisian dan Kejaksaan.

Ini merupakan pelajaran yang sangat berharga untuk kita semua agar lebih mawas diri serta tidak melepaskan diri dari tanggung jawab akan tugas dan kewajiban, tentunya kita selalu bertanya - tanya email yang seperti apa sih, sehingga masalahnya membuat para pejabat dan pemimpin negara ini seperti kebakaran jenggot ? Berikut kami salinkan isi email tersebut untuk menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran untuk kita semua, sehingga dapat memberikan pemikiran dan tindakan lebih bijak untuk masa yang akan datang.

Inilah isi lengkap email Prita Mulyasari yang dimuat di surat pembaca detik pada Sabtu, 30/08/2008 11:17 WIB dengan judul RS Omni Dapatkan Pasien dari Hasil Lab Fiktif

Jakarta - Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan.

Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus.

Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.

Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal.

Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul.

Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja.

Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali.

Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja.

Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan suntikan dan obat-obatan.

Esoknya saya dan keluarga menuntut dr H untuk ketemu dengan kami. Namun, janji selalu diulur-ulur dan baru datang malam hari. Suami dan kakak-kakak saya menuntut penjelasan dr H mengenai sakit saya, suntikan, hasil lab awal yang 27.000 menjadi revisi 181.000 dan serangan sesak napas yang dalam riwayat hidup saya belum pernah terjadi. Kondisi saya makin parah dengan membengkaknya leher kiri dan mata kiri.

dr H tidak memberikan penjelasan dengan memuaskan. Dokter tersebut malah mulai memberikan instruksi ke suster untuk diberikan obat-obatan kembali dan menyuruh tidak digunakan infus kembali. Kami berdebat mengenai kondisi saya dan meminta dr H bertanggung jawab mengenai ini dari hasil lab yang pertama yang seharusnya saya bisa rawat jalan saja. dr H menyalahkan bagian lab dan tidak bisa memberikan keterangan yang memuaskan.

Keesokannya kondisi saya makin parah dengan leher kanan saya juga mulai membengkak dan panas kembali menjadi 39 derajat. Namun, saya tetap tidak mau dirawat di RS ini lagi dan mau pindah ke RS lain. Tapi, saya membutuhkan data medis yang lengkap dan lagi-lagi saya dipermainkan dengan diberikan data medis yang fiktif.

Dalam catatan medis diberikan keterangan bahwa bab (buang air besar) saya lancar padahal itu kesulitan saya semenjak dirawat di RS ini tapi tidak ada follow up-nya sama sekali. Lalu hasil lab yang diberikan adalah hasil thrombosit saya yang 181.000 bukan 27.000.

Saya ngotot untuk diberikan data medis hasil lab 27.000 namun sangat dikagetkan bahwa hasil lab 27.000 tersebut tidak dicetak dan yang tercetak adalah 181.000. Kepala lab saat itu adalah dr M dan setelah saya komplain dan marah-marah dokter tersebut mengatakan bahwa catatan hasil lab 27.000 tersebut ada di Manajemen Omni. Maka saya desak untuk bertemu langsung dengan Manajemen yang memegang hasil lab tersebut.


Saya mengajukan komplain tertulis ke Manajemen Omni dan diterima oleh Og(Customer Service Coordinator) dan saya minta tanda terima. Dalam tanda terima tersebut hanya ditulis saran bukan komplain. Saya benar-benar dipermainkan oleh Manajemen Omni dengan staff Og yang tidak ada service-nya sama sekali ke customer melainkan seperti mencemooh tindakan saya meminta tanda terima pengajuan komplain tertulis.

Dalam kondisi sakit saya dan suami saya ketemu dengan Manajemen. Atas nama Og (Customer Service Coordinator) dan dr G (Customer Service Manager) dan diminta memberikan keterangan kembali mengenai kejadian yang terjadi dengan saya.

Saya benar-benar habis kesabaran dan saya hanya meminta surat pernyataan dari lab RS ini mengenai hasil lab awal saya adalah 27.000 bukan 181.000. Makanya saya diwajibkan masuk ke RS ini padahal dengan kondisi thrombosit 181.000 saya masih bisa rawat jalan.

Tanggapan dr G yang katanya adalah penanggung jawab masalah komplain saya ini tidak profesional sama sekali. Tidak menanggapi komplain dengan baik. Dia mengelak bahwa lab telah memberikan hasil lab 27.000 sesuai dr M informasikan ke saya. Saya minta duduk bareng antara lab, Manajemen, dan dr H. Namun, tidak bisa dilakukan dengan alasan akan dirundingkan ke atas (Manajemen) dan berjanji akan memberikan surat tersebut jam 4 sore.

Setelah itu saya ke RS lain dan masuk ke perawatan dalam kondisi saya dimasukkan dalam ruangan isolasi karena virus saya ini menular. Menurut analisa ini adalah sakitnya anak-anak yaitu sakit gondongan namun sudah parah karena sudah membengkak. Kalau kena orang dewasa laki-laki bisa terjadi impoten dan perempuan ke pankreas dan kista.

Saya lemas mendengarnya dan benar-benar marah dengan RS Omni yang telah membohongi saya dengan analisa sakit demam berdarah dan sudah diberikan suntikan macam-macam dengan dosis tinggi sehingga mengalami sesak napas. Saya tanyakan mengenai suntikan tersebut ke RS yang baru ini dan memang saya tidak kuat dengan suntikan dosis tinggi sehingga terjadi sesak napas.

Suami saya datang kembali ke RS Omni menagih surat hasil lab 27.000 tersebut namun malah dihadapkan ke perundingan yang tidak jelas dan meminta diberikan waktu besok pagi datang langsung ke rumah saya. Keesokan paginya saya tunggu kabar orang rumah sampai jam 12 siang belum ada orang yang datang dari Omni memberikan surat tersebut.

Saya telepon dr G sebagai penanggung jawab kompain dan diberikan keterangan bahwa kurirnya baru mau jalan ke rumah saya. Namun, sampai jam 4 sore saya tunggu dan ternyata belum ada juga yang datang ke rumah saya. Kembali saya telepon dr G dan dia mengatakan bahwa sudah dikirim dan ada tanda terima atas nama Rukiah.

Ini benar-benar kebohongan RS yang keterlaluan sekali. Di rumah saya tidak ada nama Rukiah. Saya minta disebutkan alamat jelas saya dan mencari datanya sulit sekali dan membutuhkan waktu yang lama. LOgkanya dalam tanda terima tentunya ada alamat jelas surat tertujunya ke mana kan? Makanya saya sebut Manajemen Omni pembohon besar semua. Hati-hati dengan permainan mereka yang mempermainkan nyawa orang.

Terutama dr G dan Og, tidak ada sopan santun dan etika mengenai pelayanan customer, tidak sesuai dengan standard international yang RS ini cantum.

Saya bilang ke dr G, akan datang ke Omni untuk mengambil surat tersebut dan ketika suami saya datang ke Omni hanya dititipkan ke resepsionis saja dan pas dibaca isi suratnya sungguh membuat sakit hati kami.

Pihak manajemen hanya menyebutkan mohon maaf atas ketidaknyamanan kami dan tidak disebutkan mengenai kesalahan lab awal yang menyebutkan 27.000 dan dilakukan revisi 181.000 dan diberikan suntikan yang mengakibatkan kondisi kesehatan makin memburuk dari sebelum masuk ke RS Omni.

Kenapa saya dan suami saya ngotot dengan surat tersebut? Karena saya ingin tahu bahwa sebenarnya hasil lab 27.000 itu benar ada atau fiktif saja supaya RS Omni mendapatkan pasien rawat inap.

Dan setelah beberapa kali kami ditipu dengan janji maka sebenarnya adalah hasil lab saya 27.000 adalah fiktif dan yang sebenarnya saya tidak perlu rawat inap dan tidak perlu ada suntikan dan sesak napas dan kesehatan saya tidak makin parah karena bisa langsung tertangani dengan baik.

Saya dirugikan secara kesehatan. Mungkin dikarenakan biaya RS ini dengan asuransi makanya RS ini seenaknya mengambil limit asuransi saya semaksimal mungkin. Tapi, RS ini tidak memperdulikan efek dari keserakahan ini.

Sdr Og menyarankan saya bertemu dengan direktur operasional RS Omni (dr B). Namun, saya dan suami saya sudah terlalu lelah mengikuti permainan kebohongan mereka dengan kondisi saya masih sakit dan dirawat di RS lain.

Syukur Alhamdulilah saya mulai membaik namun ada kondisi mata saya yang selaput atasnya robek dan terkena virus sehingga penglihatan saya tidak jelas dan apabila terkena sinar saya tidak tahan dan ini membutuhkan waktu yang cukup untuk menyembuhkan.

Setiap kehidupan manusia pasti ada jalan hidup dan nasibnya masing-masing. Benar. Tapi, apabila nyawa manusia dipermainkan oleh sebuah RS yang dipercaya untuk menyembuhkan malah mempermainkan sungguh mengecewakan.

Semoga Allah memberikan hati nurani ke Manajemen dan dokter RS Omni supaya diingatkan kembali bahwa mereka juga punya keluarga, anak, orang tua yang tentunya suatu saat juga sakit dan membutuhkan medis. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang saya alami di RS Omni ini.

Saya sangat mengharapkan mudah-mudahan salah satu pembaca adalah karyawan atau dokter atau Manajemen RS Omni. Tolong sampaikan ke dr G, dr H, dr M, dan Og bahwa jangan sampai pekerjaan mulia kalian sia-sia hanya demi perusahaan Anda. Saya informasikan juga dr H praktek di RSCM juga. Saya tidak mengatakan RSCM buruk tapi lebih hati-hati dengan perawatan medis dari dokter ini.

Semoga Bangsaku menjadi Bangsa yang Besar dan Bermartabat.


Sabtu, 09 Mei 2009

Antasari & Cinta Birahi


Oleh :
Delvy Nasution & Partners Law

Antasari Azhar memang tokoh fenomenal. Kali pertama duduk sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ia diragukan. Tapi ternyata berhasil gilang-gemilang. Kini ketika sudah di pucuk langit tiba-tiba jatuh ke dasar jurang. Hancur nama dan karirnya. Dia disangka menjadi aktor intelektual dari pembunuhan Nasrudin, lelaki yang diduga rivalnya dalam berebut cinta dengan Rhani Juliani.

Kasus ini bak panah Pasopati. Diluncurkan satu berkembang menjadi ribuan asumsi. Tiap asumsi melahirkan ribuan tafsir. Dan saban tafsir ditafsir ulang para penafsir berdasar strata sosial. Kita tidak ke sana. Kita simpel-simpel saja sambil menunggu proses hukum berjalan. Itu agar tidak ikut terperosok dalam kubangan pendapat yang sudah penuh polutan.

Lepas Antasari salah atau tidak terbukti, tapi cinta yang menjadi pangkal kejatuhan. Cinta terhadap lawan jenis sebagai ranjau penghadang. Cinta ini memang ‘seteru purba’ laki-laki. Itu bisa dirunut dari tragedi Habil dan Qobil, Julius Caesar-Cleopatra, Napoleon Bonaparte dan Josephine, Bill Clinton dengan Monica Lewinski, sampai Yahya Zaini-Maria Eva, Max Moein-Desi, Al Amin-Eifel dan kini Antasari-Rhani. Semua berlatar cinta. Cinta birahi.

Cinta ini diskenario atau bukan selalu punya hulu ledak yang ampuh. Yang penampil punya rumus ‘gumuk manukan’ demi karir dan popularitas. Pakem primbon ledek itu mensyaratkan penyerahkan keperawanan bagi maesenas potensial. Dia tidak tabu jadi gundik. Dan rata-rata punya amalan yang dirapal saat ritus seks agar sang lelaki mana saja yang mengencani lengket kayak prangko.

Matahari, agen spionase berdarah Jawa-Belanda juga mengumpan tubuhnya untuk mengorek informasi. Itu demi tugas yang disandang sebagai agen rahasia. Sedang untuk kepentingan bisnis seks, Hartono yang dulu ‘juragan ayam’ mewajibkan ‘ayam-ayamnya’ mempelajari teori senggama kala pagi sebelum praktek. Mereka menyimak seksama video porno, dan menyimpan di mimetiknya kelemahan laki-laki.

Eksplorasi total kelebihan genital itu letak kekuatan di balik kelemahan wanita. Wani ditata, berani ditata, diatur laki-laki. Tidak terbayangkan lagi powernya kalau dia jadi perempuan. Keliaran berpadu dengan kecerdasan dan kebebasan berekspresi, maka hampir pasti laki-laki mana saja klepek-klepek dibuatnya.

Kekuatan dan kelemahan perempuan memang kodrat. Sama dengan laki-laki. Untuk itu agama dan hukum mengaturnya agar harmonis, tidak barbar dan chaostis. Maka ketika Nasrudin terbunuh dengan luka tembak bermotif wanita, maka kita seperti dibawa ke zaman baheula. Zaman sebelum kenal peradaban.

Kita makin tak habis pikir tatkala tersangka pembunuhan itu diduga ‘diotaki’ Sigid Haryo Wibisono bos Harian Merdeka, mantan Kapolres Williardi Wizar dan Antasari Azhar. Itu pula yang menyulut beragam spekulasi. Ada yang menebak ‘orang-orang besar’ itu dijebak atau masih tersembunyi lagi ‘orang yang lebih besar’ yang mendalangi.

Motifnya memang gampang dicari dari celah-celah aktivitas serta pergaulannya. Dari persaingan bisnis hingga kompetisi jabatan yang ketat. Bisa pula melalui asumsi skenario terencana agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipandegani Antasari mandeg kiprahnya.

Sejauh dari pemberitaan yang gencar, rasanya motif itu gampang tanggal. Indikasi yang mengarah kesana amat lemah. Justru dari hari ke hari kesan keterlibatan ‘orang-orang besar’ itu semakin mengental. Memang mereka bukan eksekutornya. Tapi bukti materiil menguatkan keterlibatannya.

Jika hukum kelak mampu menyibak di balik keremangan kasus ini, maka dengan segala rasa sakit dalam dada, kita wajib memberikan apresiasi. Itu sebagai sinyal hukum di negeri ini mulai tegak. Tidak pandang teman, tidak pandang institusi, dan tidak pandang jabatan. Sebab kita tahu bagaimana kedekatan Sigid Haryo Wibisono dengan penyidik, juga Williardi Wizar mantan Kapolres Jakarta Selatan serta Antasari Azhar.

Memang sulit kita menerima ‘kenyataan’ ini. Itu karena hati kita sudah lama terstimulasi untuk memberi hormat. Laku dan tindak mereka sangat baik dan terpuji. Malah sedang tumbuh keyakinan di batin ini, bahwa tokoh-tokoh yang siap jadi martir bagi perbaikan negeri ini mulai bermunculan untuk membawa Indonesia ke gerbang yang dicita-citakan.

Adakah mereka memang melakukan perbuatan barbarik itu? Ini yang sedang kita tunggu sama-sama!

Sumber: http://id.news.yahoo.com/dtik/20090506/tpl-antasari-cinta-birahi-51911aa.html


Jumat, 08 Mei 2009

Profil Pemimpinku


Sungguh sangat diluar dugaan kita semua beberapa hari yang lalu kita dikejutkan dengan berita besar di negeri ini yaitu Orang pertama di KPK menjadi tersangka otak pembunuhan berencana yang dilakukan terhadap salah seorang Direktur Utama BUMN di negeri ini.

Sangat ironis sekali dimana Sang Pemimpin yang kita percayai sebagai pelopor pembersih negeri ini dari sarang Korupsi kini sedang menunggu duduk di kursi pesakitan. Kalau tadinya Sang Pemimpin ini getol dan gigih dalam  menyeret para koruptor maka kini giliran Sang Pemimpin pula terseret kasus pembunuhan.

Yang sangat menyedihkan sekali adalah pembunuhan dilatarbelakangi oleh godaan Sang Hawa Nafsu Syahwat, dan tidak tanggung - tanggung kasus ini pun menyerat nama beberapa para pemimpin kita yang lainnya baik di sipil maupun kepolisian.

Sungguh sangat menyedihkan melihat para pemimpin kita satu - persatu rontok karena diperbudak nafsu keserakahan Harta, Tahta, Wanita dan Toyota. Ada apa sebenarnya pada para pemimpin kita ini. 

Lalu ada apa sebenarnya pada para pemimpin kita ini, sehingga mereka lupa akan harkat dan martabat sebagai manusia maupun sebagain pemimpin panutan bagi seluaruh masyarakat kita. Hal ini mungkin saja mereka terlena akan kenikmatan kekuasaan yang hampir tanpa batas dan melupakan sendi - sendi luhur bangsa yang bermatabat ini.

Bukankah mereka seharusnya memberikan contoh teladan buat kita semua, sehingga kita dapat hidup dan menjalankan kehidupan dengan baik. Akan tetapi sebaliknya contoh yang arogan dan haus kekuasaan yang mereka contohkankan kepada anak bangsa yang bermatabat ini.

Kita yakin ini hanya dari segelintir para pemimpin yang tidak tahan terhadap godaan, kita yakin masih banyak pemimpin yang berhati bersih dan mulia untuk memimpin bangsa ini. Kita yakin masih ada anak bangsa yang mampu menjadi seorang pemimpin yang sejati yang dapat memberikan contoh teladan untuk kita semua dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lalu, profil pemimpin yang seperti apa yang kita idam - idamkan ? yaitu pemimpin yang mampu menangkap sinyal apa yang dikehendaki dan diharapkan dari yang dipimpinnya, sehingga dia mampu pula membawa dan memberikan apa yang dikehendaki dan diharapkan oleh pengikutnya dan seluruh jiwa dan raga dikerahkan untuk kepentingan para pengikutnya.

Profil pemimpin seperti inilah yang diharapkan oleh kita semua yang akan menjadi pemimpin kita untuk masa depan kejayan dan kebesaran bangsa yang bermatabat ini. 

Ingatlah bahwa menjadi Seorang Pimpinan tidaklah sulit tetapi Menjadi Seorang Pemimpin tidaklah mudah. Hal inilah yang perlu diperhatikan dan direnungkan untuk para pemimpin kita agar mereka tidak terlepas dari makna kata - kata seorang PEMIMPIN.

Semoga bangsaku menjadi bangsa yang besar dan bermartabat dimuka bumi ini, Amin !



Jumat, 24 April 2009

Dimanakah Hargadiri Bangsaku


Entah untuk yang keberapa kalinya harkat dan martabat Bangsa Indonesia telah dipermainkan dan diinjak - injak oleh tetangga serumpun, seregional dan sebagainya. Betapa tidak, mulai dari dari Blok Ambalat yang telah dirampas, perbatasan laut yang dicuri, pulau - pulau yang telah dikeruk habis sampai dengan penculikan dan pembunuhan warga negara kita diperantauan.

Yang sangat menyedihkan adalah kita selalu dipersalahkan dan dipermalukan didepan mata kepala kita sendiri, tetapi walaupun demikian kejinya perlakuan mereka terhadap kita, tetapi kita masih berdiamdiri seakan - akan tak berdaya menghadapi permainan yang dilakoni mereka.

Alangkah sedihnya melihat para Tenaga Kerja kita diperlakukan bak pendatang haram, disiksa, pedahal kalau menggunakan logika yang sederhana tenaga kerja kerja kita disana pasti ada yang menampung dan memperkerjakan. Tetapi bangsa kita tetap yang dipersalahkan itu tidak lain akal - akalan mereka untuk tidak membayar upah dan melindungi warga negara mereka yang telah melakukan kecurangan.

Kita lihat lagi, kejadian pembunuhan yang dilakukan oleh warga negara mereka terhadap anak bangsa kita yang berprestasi tetapi kasusnya dipelintir seakan - akan anak bangsa ini yang tidak bermatabat melakukan pembunuhan. Tidak kurang ahli forensik kita telah menyelediki sampai ketempat kejadian.

Yang paling memalukan adalah perkataan bahwa para wanita bangsa yang besar dan bermatabat ini sebagai properti yang dapat diperjual - belikan begitu saja. Sungguh memilukan dan memalukan untuk bangsa yang besar ini.

Dari kasus demi kasus yang menimpa anak bangsa diperantauan sampai sekarang belum pernah ada yang selesai dan dimenangkan oleh para delegasi atau pemimpin kita. Mungkin para pemimpin kita terlalu sibuk mengurusi partai dan kepentingan golongan sehingga melupakan ada segelintir warga negaranya yang terhina, tersiksa dan terlantar terlepas dari apapun latar belakang permasalahannya.

Pasca Presiden Soeharto gaung penyiksaan dan perampasan harta dan martabat bangsa semakin menjadi - jadi bahkan dilakukan oleh para petinggi negara tetangga kita. Pada saat pemerintahan Presiden Soeharto hampir tidak pernah kita mendengar ada warga negara kita yang disiksa, dihina dan dipermalukan seperti sekarang ini. Dan itulah mungkin salah satu kelebihan Presiden Soeharto dan Presiden Soekarno yang disegani baik didalam dan diluar negeri.

Sampai kapan penghinaan dan penyiksaan ini akan terjadi pada diri anak bangsa yang besar ini ? Suatu pertanyaan yang sulit untuk mendapatkan jawaban yang lugas dan cerdas. Selaras dengan statement yang dilontarkan oleh Pitut Soeharto dalam secret operation di Metro TV beliau menyatakan bahwa bangsa kita tidak pernah dipandang sebagai bangsa yang besar melainkan dipandang sebagai bangsa yang murahan akibat kelakuan para pemimpin yang bersifat Korup. Sangat mudah untuk menaklukkan bangsa kita cukup dengan diberi uang selesai sudah permasalahan demikian ucap beliau. Sungguh sangat menyedihkan mendengar statement seperti ini.

Mungkin hal ini ada benarnya, lihatlah banyak kasus - kasus yang menimpa warga negara kita tidak pernah selesai dan jelas status hukumnya. Semua kasus - kasus yang dialami lama kelamaan hilang seperti ditelan bumi tanpa bekas.

Apalah artinya tetangga apabila tidak saling mengerti, saling mambantu dan  saling menguntungkan kedua belah pihak. Bukankan Tumbuhan dan Hewan saja mempunyai hubungan Simbiosis Mutualisme ? Lalu mengapa sesama manusia yang dikarunia otak untuk befikir oleh Yang Maha Kuasa tidak pernah digunakan untuk salaing mengerti, saling membantu, saling menghormati dan saling menguntungkan ? Ataukah para pemimpin kita yang harus banyak merenungkan dan mendalami bagaimana mencintai melindungi bangsa bangsa negara ini dengan sesungguhnya. Bukankah dalam pembukaan Undang - Undang Dasar kita dikatakan bahwa Negara melindungi segenap tumpah darah Bangsa Indonesia ?

Bangsa Indonesia terkenal akan bangsa pemaaf tetapi memaafkan bukan berati melacurkan diri tunduk terhadap bangsa lain yang menginjak - injak harkat dan martabat bangsa. Ingatlah Bangsa Kita mempunyai semua kekayaan alam yang besar yang tidak dimiliki oleh bangsa lain dimuka bumi ini, akan tetapi kita kurang cukup bijak untuk mengumpulkan, memanfaatkan dan mengolah kekayaan yang berserakan itu. Kita lebih senang menyerahkan kekayaan sumber daya alam kita yang tak terbatas ini kepada bangsa lain sedangkan kita hanya mendapatkan segelintir atau setetes kenikmatan.

Selain kekayaan alam, bangsa kitapun tidak kalah kepintarannya dari bangsa lain terbukti dengan anak bangsa kita cukup mampu bersaing dan berprestasi diluar negeri mulai dari ahli membuat Tempe makanan yang paling bergizi sampai dengan ahli membuat Senjata sampai dengan Pesawat Terbang pernah kita lakukan. Lalu mengapa kita harus tunduk dan takut dengan bangsa lain ?

MAsih terngiang pidatonya Sang Legenda Negeri ini Presiden Soekarno dengan lantang dan gagah berani mengatakan " INI DADAKU MANA DADAMU " terhadap bangsa penjajah kala itu. Mengapa para pemimpin kita tidak mampu mencontoh para pemimpin kita terdahulu ? Kalau dahulu kita mampu menghadapi penjajah dengan bermodalkan Bambu runcing, Golok dan Tangan kosong mengapa kita tidak mampu menghadapi para penjajah era baru seperti sekarang ini ? 

Tetapi walaupun demikian kita masih percaya tidak semua para pemimpin kita bermental tempe, kita yakin masih ada para petinggi negeri ini yang mampu dengan lantang menyuarakan dan meneriakkan " KAMI BANGSA INDONESIA YANG BERMARTABAT DAN MEMPUNYAI HARGA DIRI ".

Wahai Para Pemimpin kami " LAKUKANKANLAH " apa yang pantas dan semestinya dilakukan dalam melindungi segenap tumpah darah Bangsa ini walaupun Nyawa taruhannya. Martabat dan Harga diri bangsa ini ada ditanganmu wahai para Pemimpin. Kami akan berada berbaris lurus dibelakangmu untuk membelamu selalu tanpa sedikit keraguan. Jangan biarkan bangsa lain menginjak - nginjak harkat dan martabat bangsa yang besar ini.

Semoga Bangsaku manjadi bangsa yang besar dan terhormat dimuka bumi ini. Amin !!!

Rabu, 15 April 2009

Sayangi Jantung Kita


Ini ada  cerita/kisah nyata ( PENGALAMAN PRIBADI ) yang mungkin akan  menjadi hikmah dan  pelajaran bagi kita semua. Tanggal 29 april 2006 : malam kira  jam 21.00 setelah makan malam... suamiku  merasa tidak enak badan.. masuk angin di sekitar perut dan punggung.. seperti terasa  ditusuk2.. rahang terasa agak kaku,  mulut agak asam .. minta dibikinkan air  jahe hangat.. minum lalu  tidur. 

Tanggal 30  april 2006: bangun tidur... pagi sholat  subuh dan bilang badannya udah enakan  mau ke kantor ,,,malam hari di  jam yang sama seperti sebelumnya merasakan hal  yang ama kembali seperti malam  sebelumnya,, dibikinkan jahe hangat kembali dan dipaksa tidur..  tengah malam sekitar pukul 01...00  dinihari keluar keringat banyak dibadan  yang ada dibenak saya dan  suami mungkin  angin sudah keluar,, makanya badan  enakan. 

Tanggal 1 Mei  2006 ( PERISTIWA PENTING DALAM  KEHIDUPAN KELUARGA KAMI) Pagi.  rutinitas seperti biasa, ke kantor masih telp siang hari.. seperti biasa Karena tidak  mendapat parkir di BEJ maka  mobil  di parkir di CAFE BENGKEL.. SEMANGGI  dngan Jarak 1 km dari BEJ. sore jam  16.30 pulang kantor jalan kaki menuju parkir,,, sepanjang jalan suamiku merasa kaki tak  dapat dilangkahkan. .. .... leher  terasa semakin kaku... keringat dingin  bercucuran.. dingin dan lemas  sekali seperti tak bisa bernafas..  beliau berusaha mencapai tempat parkir  dn berhasil masuk kedalam mobil.. (tidak sempat menghidupkan mobil..  kaca tertutup semua.. lampu hijet  dinyalakan.. pintu tidak dirapatkan)  dan sempat menghubungi saya  untuk mengatakan "bunda, cepat kemari..  ayah  tidak kuat lagi"!  (Suami  ku tipe orang yg tidak pernah mengeluh,, tidak  ingin merepotkan orang,sangat  mandiri..karena perantau dan biasa hidup  susah) Saya merasa pasti sesuatu  terjadi..... .. karena kenal betul kenal  sifat beliau. saya membutuhkan waktu  kira2 setengah jam sampai di  tempat kejadian.. yang saya  temukan beliau sudah hampir hilang  kesadaran.. baju basah kuyup  seperti berendam dikolam air,, muka  pucat bagai mayat.. saya berteriak2  minta pertolongan. .yang kebetulan saat  itu banyak2 supir2 sedang  bersiap jemput majikannya. orang2  berlari memberikan bantuan.. baju  kering.. aqua.. bahkan security membuatkan teh panas manis ..  dan memaksa suami saya untuk  minum... Pikiran saya bekerja.. saya butuh pertolongan orang  yg ahli. 

Saya telp sabahat kami  seorang dokter di JBE .. saya  ceritakan kronologis kejadian..  beliau memandu saya untuk menusuk ujung jari suami dengan benda  tajam.. apapun ( waktu itu kuku jari  tangan saya) supaya suami saya  terkejut dan membuat kesadaran  tidak betul2 hilang2.. ajak bicara terus... dan segera bawa ke rumah sakit terdekat..  pilihan cuma ada dua Rumah Sakit  Pusat Pertamina (RSPP) atau Rumah Sakit  Jantung Harapan Kita(RSJHK).  Minta lakukan EKG..tensi darah.. itu  yang harus saya lakukan segera. pilihan  saya ke RSJHK karena arah ke Selatan  macet. Sepanjang perjalanan.. saya  mengajak bicara terus.. mengendorkan  ikat pinggang.. kami sampai di  rumah sakit.. kebetulan brankar sedang kosong ,  jadi saya dibantu securiti rumah sakit  tersebut mendorong ke UGD dengan  kursi roda.sampai di UGD suasana hiruk  pikuk dan kebetulan hari itu UGD sangat  penuh.. suami saya ditolak.. karena  dilihat masih dapat duduk di kursi  roda..dianjurkan untuk ke poli umum  saja. 

Saya mengikuti saran ahli medis..  saya antar suami ke poli umumnya dan  sudah tutup,rasanya. . sakit seperti tidak diperdulikan. Tapi.. Allah itu  maha penyayang,, CAMPUR TANGAN ALLAH mulai tampak nyata di hadapan saya.. Seorang  dokter sudah Senior tiba2 ada di hadapan  saya (sepertinya selesai praktek)  beliau tanya ada apa ? saya ceritakan apa yang terjadi.. beliau  mengajak saya kesebuah ruangan praktek  dan mulai melakukan pemeriksaan  lengkap.. Muka beliau sangat terkejut  begitu membaca hasil EKG.  dunia bagai kiamat waktu beliau mengatakan " Suami Ibu terkena  Serangan Jantung Koroner "! harus  segera penanganan intensif.. Saya  mengatakan UGD penuh. Beliau katakana TIDAK ADA PILIHAN LAIN HARUS KE  UGD SEKARANG JUGA..beliau membuat REKOMENDASI URGENT.. katakan  saja dari  DR.AULIA SANI (ternyata beliau mantan direktur  RSJHK).Yang tadinya kami ditolak.. kemudian diterima di UGD walau harus dirawat di  kamar yang betul2 penuh hari  itu.di situ melihat orang datang dengan  keadaan sudah meninggal karena terlambat sampai di RS, Saat di  UGD tidak pernah satu tenaga  medis yg  menanyakan jaminan  apapun kepada saya (Ternyata ITULAH  MOTO RS tersebut, Tindakan Dahulu .......  Uang  baru Nomor berikutnya) 

Dokter  Aulia turun tangan langsung,didampingi dokter Robert dokter jaga UGD saat itu...  suamiku di tangani seksama.. 1 jam berikutnya  aku dipanggil keruangan dokter2..  disana sudah ada dokter Aulia &  Robert..beliau menjelaskan kondisi  suamiku yang sebenarnya.. . dan  mereka bertanya apa yang terjadi 1  minggu kebelakang sebelum suamiku  kena serangan jantung hari ini.aku  cerita rangkaian kejadian.. beberapa malam yang kami kira masuk  angin... beliau katakan PADA MALAM2  ITU SEBENARNYA JANTUNG SUDAH   TERKENA SERANGAN WALAUPUN RITME KECIL ..  TAPI SUDAH ADA BEBERAPA KOMPONEN JANTUNG YANG MELEMAH...hingga  saat serangan dahsyat datang..langsung  menganggu dan RUSAK.. 

Rupanya itu  belum selesai.. Dokter minta saya berdoa banyak.. 3 jam berikutnya adalah MASA   PENENTUAN ... karena akan datang serangan  KEDUA yang maha DAHSYAT sementara  akibat dari serangan pertama..  ada pembuluh yang rusak..biasanya orang  jarang selamat.. karena faktor TIDAK  MENGERTI.. DAN TIDAK DITANGANI DENGAN  TEPAT. 

Mereka  mengatakan FUNGSI JANTUNG suamiku untuk  sementara diganti dengan MESIN  PACU JANTUNG. Mudahan2 ini dapat  membantu bertahan. ( waktu serangan pertama, dada belum terasa  sakit). kira2 jam 21...00 suamiku  mengalami Serangan Jantung Kedua yang  membuat denyut jantung berkisar 40..  (padahal normal 70 ) jam 11.00 suamiku  langsung di masukan ke ICU karena  kondisi kritis.. dada sakit hebat... sesak tidak dapat bernafas..( pada saat itu aku  hanya bisa menangis.. bingung..  sendiri) 

Allah banyak membantu kami  .. aku banyak bertemu orang yang  senasib sepertiku.. yang  mereka sudah ada di RS tersebut berbulan2 lamanya.Aku bertemu dokter2 hebat yang  baik hati dan banyak member pertolongan penjelasan yang mudah aku  mengerti...dorongan dan support dari  semua teman keluarga dan sahabat dari  luar daerah dan luar negeri  yang membuat aku berkata "AKU  HARUS KUAT.. SUAMI MEMBUTUHKAN AKU &  ANAK2 BUTUH AKU ") 

Pasangan hidupku  terbaring lam 20 hari di ICU dengan keadaan  semakin drop,,, sementara dokter2  benar-benar mempersiapkan tindakan  yg paling tepat . hari ke 20  dipersiapkan Katerisasi dipimpin  Dr. Kaligis ( tindakan medis  mengalirkan cairan putih (kontras) ke  dalam semua pembuluh jantung untuk  mencari dimanakah sumber penyumbatan akibat KOLESTEROL dan  pembalonan di lokasi penyumbatan diiringi pemasangan STAND / RING sesuai  panjang sumbatan.(Tindakan seperti  ini sangat MAHAL) hingga bila terjadi penyumbatan lebih dari tiga  buah dokter2 menganjurkan untuk BY PAS  yg kesempatannya fivety-fivety.          ( harga RECOVERY  sebuah jantung sakit itu sama dengan  harga sebuah rumah atau mobil  mewah!) 

SAYANGILAH JANTUNG  ANDA.... 

Tapi itu belum seberapa...  Pasangan hidup kita... akan memulai  masa penyembuhan. ., dengan banyak memerlukan perhatian makanan,kasih sayang yang lebih banyak  dari semula..kesabaran yang tak TERHINGGA.. karena mereka mulai  sehat dengan proses kepercayaan diri  yang hilang,,, dan sifat yang berubah 180 derajat, sangat sesintif  dan mudah tersinggung. Itu semua PROSES.. yang kita sebagai  pasangan hidup tidak pernah tau  kapan berakhirnya. ..anggap itu semua  IBADAH. 

SARANKU: 
HINDARI  MAKANAN PADANG .. 75% pasien jantung penyuka Masakan Padang Sekali2 cobalah  datang ke RSJHK.. disana terlihat pasien jantung koroner mulai di usia diatas 25  thn.. Diatas umur 30 kita sudah  terkena resiko pengentalan darah.  Perempuan jika masih haid terlindungi  dari penyakit jantung karena memiliki HORMON . Jika di  masa subur wanita terkena sakit jantung.. itu adalah cacat bawaan seperti kebocoran  KATUP & KLEP. 

Berolah raga yang  ringan saja.. DIANJURKAn berjalan kaki pagi hari  Ã˜ 3 km atau berenang. 

Hindari olahraga  yang menguras tenaga jika dari dulu  kita bukan pencinta olah raga tersebut.  Olah raga yang menguras tenaga  memacu ADRENALIN, 

Makan  banyak SAYUR dan BUAH untuk menghancurkan KOLESTEROL jahat di tubuh kita. Hindari   Rokok walaupun Pasif.... Mulailah Hidup   Sehat sebelum terlambat..  karena keluarga masih membutuhkan kita.  Ã˜ Insya'allah berguna dan  bermanfaat 

Serangan  Jantung dan kebiasaan Minum Air Panas /hangat....Artikel ini berguna  untuk semua. Bukan saja anjuran  meminum air panas selepas makan, tetapi berhubungan dengan SERANGAN   JANTUNG !!!!. Secara logik..., mungkin  ada kebenarannya. .. Orang-orang China   dan Jepang mengamalkan minum teh panas  sewaktu makan... dan bukannya  air ES.  Mungkin sudah tiba  masanya kita meniru kebiasaan minum air  panas/ hangat sewaktu  menikmati hidangan!!!! Kita tidak akan  kehilangan apa-apa... malah akan mendapat faedah  dari kebiasaan ini. Kepada  siapa yang suka minum air ES, artikel ini sesuai untuk anda Baca.  Memang enak  dan segar minum air ES selepas makan, tetapi  akan berakibat fatal  !! Walaubagaimanapun, Air ES akan  membekukan makanan berminyak yang baru  kita makan.  Ia akan melambatkan  proses pencernaan kita. Bila  lemak-lemak ini terbentuk di dalam usus, ia akan menyempitkan banyak saluran dan lama  kelamaan ia akan  menyebabkan lemak  berkumpul dan kita semakin gemuk  dan  menuju  ke arah  mendapat berbagai PENYAKIT. Jalan  terbaik...adalah untuk minum sup panas atau air PANAS/hangat selepas  makan. 

:Nota penting tentang  SERANGAN JANTUNG !!! 
Anda perlu tahu  bahwa tanda-tanda serangan jantung akan mulai  terasa pada tangan sebelah  kiri. 
Berhati-hati juga pada  permulaan sakit sedikit-sedikit pada  bagian atas dada anda. Anda mungkin  tidak akan mengalami sakit dada  pada serangan  pertama  serangan  jantung. 

Keletihan dan berkeringat  adalah tanda-tanda pada umumnya.  Malah 60% pengidap  SAKIT JANTUNG tidak bangun selepas  tidur. Marilah kita berwaspada dan  berhati-hati. Lebih banyak kita  tahu, lebih cerah peluang kita untuk terus  hidup... 

PAKAR SAKIT JANTUNG berkata,  jika semua orang yang mendapat  e-mail ini menghantar kepada 10 orang  yang lain, beliau yakin akan  dapat menyelamatkan satu  nyawa. Baca ini..... ia juga mungkin  dapat menyelamatkan nyawa anda!!!! 

** Jadilah teman yang  setia dan teruskan menghantar artikel ini  kepada teman-teman yang anda  sayangi..... !!!!  ** 
  

Senin, 30 Maret 2009

Gelombang Maut Situ Gintung


Jum'at 27 March 2008, disaat kita sedang tertidur pulas diatas kasur yang empuk, disaat kita sibuk browsing di internet, disaat kita bangun untuk menunaikan shalat subuh, disaat itu pulalah beberapa saudara kita bergelut dengan sakratul maut yang diperantarai oleh Sang Gelombang Maut Situ Gintung.

Situ Gintung yang mempesona itu dan ramah itu tiba - tiba mengeluarkan amarahnya dengan menjebol dam yang terbuat dari besi baja yang konon kabarnya dibuat oleh pemerintah belanda sekitar tujuh puluh tahun yang silam. Situ artinya dalam bahasa betawi adalah tempat penampungan air / reservoar akibat hujan. Dan Situ Gintung ini dibuat oleh pemerintah Belanda dalam rangka menampung air hujan agar dapat mengairi sawah dan ladang penduduk pada saat itu selain sebagai penyangga air agar tidak meluap ke ibukota.

Akan tetapi pagi itu bendungan Situ Gintung tidak mampu lagi menahan kekuatan potential dari air yang ditampungnya sehingga menjebol pertahanan kekuatan bendungan yang terbuat dari baja itu.

Hampir mendekati angka seratus orang saudara - saudara kita yang menghembuskan napas terakhirnya pagi itu, hampir seratus rumah penduduk rata dengan tanah dan hampir puluhan lainnya luka - luka ringan dan berat harus dirawat di rumah sakit.

Bagi korban yang selamat tentu hal ini akan menjadi sejarah pahit hidupnya dengan dibayangi trauma yang panjang akan kejadian naas itu. Mereka telah kehilangan orang - orang yang tercinta, mereka telah kehilangan harta benda yang dengan susah payah dikumpulkan selama bertahun - tahun lenyap seketika dihantam oleh Sang Gelombang Maut Situ Gintung.

Ajal memang ditangan Sang Kuasa, tetapi musibah yang datang ini dilantari oleh kelalaian para pemimpin kita dalam mengelola lingkungan, lantas siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian musibah ini ? Sampai sekarang belum ada satu pemimpinpun merasa bertanggung jawab atas musibah ini.

Para pemimpin sibuk saling lempar tanggung jawab atas musibah ini dan yang paling ironisnya ketika Sang Presiden bertanya mengapa ini terjadi ? Dijawab oleh para pembantunya dengan alasan yang sedikit diluar perkiraan kita yaitu karena curah hujan yang luar biasa dan disertai hujan es. Sungguh suatu jawaban yang kurang pas untuk ukuran seorang pemimpin. 

Jelas Situ Gintung adalah tempat penampung air akan tetapi mengapa sampai jebol ? Benar karena tidak kuat menahan air, mengapa tidak kuat kuat menahan air ? Karena faktor usia bendungan yang telah uzur untuk menahan kekuatan air yang melebihi kapasitas. Kalau demikian jelas masalahnya karena faktor usia, lalu apa tindakan para pemimpin untuk mengantisipasi jika bendungan menerima air yang berlebihan itu ?

Semakin jelas bahwa karena tidak adanya tindakan preventif yang dilakukan para pemimpin untuk mengatasi hal ini. Mungkin para pemimpin lebih disibukkan dengan mengurusi proyek Sekolah Unggulan yang sesungguhnya belum diperlukan atau karena terlalu disibukkan mengurusi partai yang menjelang pemilu sebentar lagi ? Atau karena disibukkan membangun kanal barat dan timur ? Apapun alasannya ini adalah suatu kelalaian tugas dan kelalaian dalam menganalisa masalah, tinggal siapa yang berani secara ksatria mengakui kesalahan akan musibah ini. 

Tak kurang dari Sang Presiden dan Wakil Presiden beserta para menteri terkait turun langsung kelapangan melihat dan menunjukkan rasa simpatinya pada korban dan keluarga. Sesungguhnya mereka tidak lagi membutuhkan perhatian dan simpati dari kita akan tetapi mereka membutuhkan uluran tangan dari kita semua untuk membantu meringankan beban mereka atau dengan kata lain mereka butuh tindakan nyata bukan retorika.

Mereka butuh kepastian bagaimana menyambung hidup, bagaimana mereka tinggal, bagaimana perut mereka kenyang, bagaimana masa depan mereka, bagaimana mereka kembali bersekolah, bagaimana mereka hidup sehat ? Semua pertanyaan itu membutuhkan keputusan yang cepat dari para pemimpin. Jangan sampai nasib mereka akan sama dengan saudara - saudara pendahulunya yaitu korban lumpur lapindo yang sampai sekarang belum jelas akhirnya.

Mari kita bantu saudara - saudara kita yang tertimpa musibah ini dengan segera dan segala cara dan untuk korban Gelombang Maut Situ Gintung ini semoga ditabahkan hatinya,l ditambahkan kesabarannya dalam menghadapi musibah ini.

Semoga Sang Pemimpin tahu apa yang diharapkan oleh rakyatnya. Semoga !


Jumat, 20 Maret 2009

Saudaraku Sayang Saudaraku Malang


Dipagi hari yang ceria ini hati kecil kita menangis ketika melihat saudara - saudara kita yang menderita lahir dan bathin karena korban Lumpur Lapindo disalah satu acara berita televisi nasional digendong dan digotong kedalam mobil aparat keaamanan ketika mereka berdemo didepan istana negara kemarin malam. Mereka dipindahkan karena berdemo didepan istana negara dengan cara tidur semalaman terlentang ditengah jalan sehingga dianggap mengganggu ketertiban umum dan pemandangan.

Apapun alasannya memang yang mereka lakukan adalah hal yang tidak patut dan tidak wajar yang dilakukan oleh seorang warga negara, apalagi demo yang dilakukan adalah didepan istana negara simbol dari eksistensi dan kehormatan bangsa dan negara yang besar ini. Tetapi pernahkah kita berfikir mengapa mereka melakukan hal yang telah melewati batas kewajaran dan kepatutan ini ?

Diiringi jeritam histeris dan isak tangis pihak keamanan dengan cara - cara yang cukup simpatik berhasil memindahkan mereka kedalam bis tanpa harus melakukan tindakan - tindakan yang bersifat represif. Tampak pihak keamanan benar - benar menyadari akan tanggung jawab dan tugasnya dalam menghadapi rakyatnya. 

Patut kita acungkan jempol dan dicontoh, bagaimana pihak keamanan yang telah melakukan tugasnya dengan baik dalam mengayomi dan melayani masyarakat. Terutama untuk  Sang Pimpinan Kapolres sendiri turun langsung berbicara dan memimpin acara evakuasi ini yang cukup simpatik ini.

Kurang lebih tiga tahun sudah tragedi Lumpur Lapindo berlalu, tetapi penyelesaian dan penanggulangannya belum juga usai. Para ahli - ahli kita, para ilmuan - ilmuan kita, para pemikir - pemikir kita sedang berfikir keras bagaimana caranya mengatasinya dan entah sampai kapan akan selesai hanya yang maha kuasa yang tahu ? Tak lebih dari para ahli pengeboran dari luar negeri telah didatangkan untuk menyelesaikannya akan tetapi ternyata masih belum ada yang mampu menaklukkan Sang Lumpur Ganas yang telah merenggut kehidupan dan trauma masyarakat yang berkepanjangan.

Kurang lebih tiga tahun itu pulalah saudara - saudara kita kehilangan keceriaannya, kehilangan mata pencahariannya sebagai penopang hidup, kehilangan harta benda yang telah dikumpulkannya dengan susah payah selama bertahun - tahun, kehilangan / tercerai berainya sanak saudara yang dicintai, kesemua yang disayangi dan dicintai ini lenyap seketika ditelan Sang Lumpur tanpa kompromi.

Entah siapa yang bersalah atau yang harus disalahkan yang jelas masyarakat dihadapkan pada penderitaan yang berkepanjangan. Tak kurang para Sang Pejabat, Sang Wakil Rakyat, bahkan Sang Presiden telah ikut turun tangan dalam membantu dan menyelesaikan penderitaan rakyat. Akan tetapi sangat disayangkan karena sampai hari ini penyelesaiannya masih belum tuntas / menemui titik terang.

Air mata yang dikeluarkan merupakan air mata derita yang akan terekam dalam sejarah kehidupan pahit mereka, mereka seperti ditelantarkan begitu saja tanpa suatu kepastian yang ada ujungnya. Janji - janji yang mereka dapatkan dari Sang Penguasa selalu molor dari yang telah disepakati, lalu siapa lagi yang akan menyelesaikannya kalau bukan Sang Pemimpin Negeri ini.

Para Pemimpin yang bijak seharusnnya segera menyelesaikan persoalan ini. Mungkin kita tidak terlalu memikirkannya karena kita tidak mengalami tragedi seperti mereka. Berita dan dikoran yang mengabarkan tentang mereka sering hanya kita anggap sebagai hiburan sehari - hari pengantar kita bekerja, bersantai dan tidur.

Mungkin kalau kita boleh berandai - andai seperti berikut : Andainya rumah yang tenggelam itu  terjadi pada rumah kita ? Andainya sawah ladang itu yang untuk menghidupi keluarga terjadi pada sawah dan ladang kita ? Andainya kampung halaman yang tenggelam itu terjadi pada kampung halaman kita ? Andainya sekolah - sekolah yang tenggelam itu terjadi pada sekolah anak - anak kita ? Andainya Harta benda yang tenggelam itu terjadi pada harta benda kita ? Maka sangatlah diyakini dan dipastikan Air Mata penderitaan kita akan mengalir sederas - derasnya seperti Air Mata saudara kita yang sekarang dan kita juga yakin kita akan melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan sekarang bahkan mungkin lebih dari itu.

Mungkin kalau kita mau mencoba untuk membayangkan sedikit saja tentang : Bagaimana kalau kita tinggal dipengungsian tanpa fasilitas yang memadai ( MCK yang tidak mencukupi dan tidak bersih ) ? Bagaimana rasanya badan kita tidur tanpa bantal dan kasur yang empuk ? Bagaimana rasanya badan kita tidur ditemani oleh nyamuk ? Bagaimana rasanya badan kita kalau tidak cukup makan ? Bagaimana jiwa kita yang terbiasa tinggal dirumah milik sendri kini tinggal dipengungsian yang tidak jelas keamanan dan kenyamanannya ? Maka sangatlah diyakini dan dipastikan kitapun akan melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan sekarang bahkan mungkin lebih dari itu.

Dimana Suara Para Pemimpin yang pada saat kampanye dahulu selalu dekat dan mengharapkan suara dari mereka ? Dimana Suara Para Pemimpin yang katanya mewakili daerah pemilihan tempat mereka tinggal ? Dimana Suara Para Penguasa tempat mereka menggantungkan harapan dan kehidupan ? Keluarlah, Lihatlah, Rasakanlah penderitaan mereka. Berbuatlah sesuatu yang pasti terhadap mereka, mereka sudah kehilangan yang disayanginya, mereka telah lelah untuk berbicara, mereka telah stress memikirkan masa depan, karena mereka pada hakikatnya sama seperti kita tidak lebih dari seonggok daging dan tulang belulang yang terbungkus kulit yang harus mengabdi kepada Sang Pencipta Alam Semesta.

Entah sampai kapan penderitaan saudara - saudaraku berakhir ?


Minggu, 15 Maret 2009

Kemanakah Sekolahku ?


Minggu ini, kita sekali lagi dikagetkan dengan akan diluncurkannya Sekolah Super Unggulan di Jakarta yang akan diresmikan oleh Sang Pemimpin Gubernur, sebuah Sekolah Menengah Atas yang konon katanya khusus diperuntukan anak - anak super pintar di Jakarta. Tak lebih dana yang diambil dari rakyat ini berjumlah Rp. 96.000.000.000,- ( Sembilan Puluh Enam Milyar rupiah ) telah dihabiskan dan dihambur - hamburkan hanya untuk melayani segelintir para pelajar di negeri ini yang berkonotasi SuperUnggul. Jumlah yang cukup fantastik untuk kondisi sekarang dimana rakyat sedang dililit kesulitan ekonomi.

Belum lama ini kita sudah dijejali dengan sekolah berkonotasi Unggulan kini muncul lagi berkonotasi Super Unggul. Mulai dari jenjang Sekolah Menengah Pertama sampai Sekolah Menengah Atas. Yang ada dibenak kita ada sebuah pertanyaan yang terkadang selalu memhampiri kita mulai dari kita bangun sampai kita tidur kembali adalah Bagaimana dan dimana sekolah anak - anakku, saudara - saudaraku kelak ? Dapatkah mereka mendapatkan pendidikan yang layak ?

Para Pemimpin dengan segala dalih dan teori sehingga mempunyai keleluasaan untuk menggolkan proyek milyaran rupiah ini dan yang tidak habis pikir lagi adalah para wakil - wakil rakyat turut serta andil mengiyakan akan kebutuhan sekolah ini. Tak lebih sekolah ini mirip seperti sekolahnya Harry Potter tempat anak - anak yang mempunyai kekuatan supra natural dan intelegensi yang lebih dari rata - rata. Yang diharapkan akan menguasai kekuatan sihir untuk berfantasi sesuka hatinya dari sang guru Ahli Sihir.

Kita tidak tahu jelas alasannya sehingga sekolah ini sangat Urgent / Super penting. Konon salah satu alasannya adalah untuk lebih meningkatkan taraf pendidikan untuk anak - anak yang mempunyai intelegensi diatas rata - rata tadi. Mungkin tujuan para pemimpin kita yang sekarang ini adalah Baik dari segi kualitas tetapi dari segi moral yang dimiliki bangsa indonesia yang luhur ini agaknya tidak Benar. Mengapa demikian ? Kalaulah mereka segelintir pelajar yang super rata - rata didahulukan atau diistimewakan bagaimana yang dibawah rata - rata ? Berarti mereka tidak dapat mengenyam atau menikmati kemajuan dari dunia pendidikan, sedangkan amanat dari Undang - undang Dasar Negara ini menjamin setiap warga negaranya menikmati pendidikan yang sama.

Belum lagi mental psikologis untuk anak - anak yang dibawah rata - rata sudah jelas akan merasa tersisih alias minder terhadap teman - temannya yang super unggulan itu. Dan effek mental dari sang unggulan sedikit banyak telah terbangun secara sistematis mental Egois yang tinggi karena merasa lebih dari yang lain. Kesemuanya ini adalah model pendidikan barat yang sangat kapitalisme, sekulerisme dan sudah mengarah pada rasisme pendidikan.

Kalaulah tujuannya untuk menghasilkan manusia - manusia Indonesia yang mempunyai kekuatan otak kanan yang lebih / jenius sehingga dapat menguasai dan mengimbangi para pelajar di negara - negara maju ? Hal ini berarti para pemimpin kita masih dibutakan mata - hatinya untuk melihat realitas yang ada. Yang sudah jelas didepan mata adalah untuk menikmati pendidikan yang super itu tentunya dengan biaya yang super pula, jadi isapan jempol kalau ada anak petani yang berintelegensi yang memadai mampu bisa masuk ke sekolah super unggul ini.

Kita lihat contoh yang sederhana : 1. Negeri ini telah mencetak seorang anak bangsa yang bernama BJ habibie yang disegani dan diakui dunia akan kehebatan otaknya dalam dunia penerbangan, apakah dahulu bersekolah di sekolah dengan status unggulan atau super unggul ( Tak lebih dari sekolah biasa ) ? 2. Seorang proffesor termuda berumur 25 tahun yang telah diakui kehebatannya otaknya oleh para ilmuan di Amerika Serikat yang berasal dari Indonesia, apakah dasar pendidikannya sewaktu di sekolah menengah pertama dan menengah atas dilakukan di sekolah unggul atau super unggul ( Tak lebih dari sekolah biasa) ? 3. Apakah anak - anak kita yang berlaga didunia international dan menyabet juara dalam olympiade Matematika, Fisika dan Astronomi semuanya berasal dari sekolah unggulan atau super unggul ( Tak lebih dari sekolah biasa dan anak - anak kampung ) ?

Dari ketiga contoh yang realitas diatas bahwa Anak Bangsa Indonesia yang besar ini tidak butuh klasisifikasi unggul atau super unggul ? Tetapi Anak Bangsa ini butuh kebersamaan dan perhatian yang sama untuk menghasilkan yang terbaik dari mereka. Tidak ada yang menunjukkan dari dari data diatas bahwa untuk menghasilkan yang terbaik harus dengan fasilitas yang khusus, makanan yang khusus, latar belakang yang khusus dan yang khusus lainnya.

Justru sebaliknya dengan adanya dikotomi atau pengklasifikasian pendidikan akan menambah rasa frustasi sebagian besar anak bangsa karena merasa sudah tidak berguna alias tidak unggul apalagi super unggul. Yang lebih paradoks lagi adalah disatu sisi kita membanggakan sekolah unggulan dan super unggul dengan fasilitas yang serba mewah, tetapi disatu sisi masih banyak sekolah - sekolah negeri dan swasta yang mempunyai fasiltas tiang bangunannya mau roboh bahkan sudah ambruk, kebanjiran, meja dan bangku reyot dihantam rayap.

Lihat saja kondisi lainnya, kalau dahulu banyak teman - teman yang kurang beruntung ekonomi keluarganya karena memiliki kemampuan otaknya dia masih dapat melanjutkan kuliah di universitas negeri yang dibilang cukup murah dibanding dengan swasta. Akan tetapi sekarang universitas negeri sebagai penghibur dan harapan dari kalangan yang kurang beruntung kini hanya tinggal kenangan. Karena sekarang untuk masuk universitas negeri pun harus negosiasi puluhan juta rupiah tanpa pandang bulu, dengan dalih untuk pengembangan sarana pendidikan ??? Kalaulah tingkat penghasilan perkapita penduduk kita tinggi mungkin biaya bukan jadi masalah, tetapi realitas yang jangankan untuk sekolah atau kuliah untuk makan sehari - haripun masih bermasalah.

Para Pemimpin yang terhormat serta wakil rakyat yang terhomat, berhentilah menghambur - hamburkan uang rakyat dengan mubazir untuk sebuah pendidikan yang belum jelas hasilnya, berpikirlah sedikit realistis keadaan rakyat, bukan sekolah unggul atau super unggul menjadi faktor penentu keberhasilan pendidikan akan tetapi seberapa banyak kita dapat menghasilkan anak - anak bangsa yang dapat bermanfaat untuk negeri ini. Banyak - banyaklah belajarlah dari sejarah dan kehidupan lebih dalam dari bangsa ini, Ingatlah ! Setiap kebijakan yang anda ambil, itu adalah harapan dan masa depan anak - anak bangsa generasi penerus bangsa yang besar ini.

Ingatlah !!! Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu memberikan pendidikan yang cukup untuk seluruh anak bangsa dan itu keputusannya ada ditangan anda Sang Pemimpin yang terhormat. Dan sekali Anda salah berbuat maka beberapa generasi akan merasakan akibat. Entah dagelan / ketoprak unggul macam apalagi,  yang akan menyusul setelah ini ?

Selamatkan bangsa ini dengan memberikan pendidikan murah dan fasilitas yang sama untuk seluruh anak bangsa, Semoga bangsaku menjadi bangsa yang besar, semoga !


Kamis, 12 Maret 2009

The Right Man In The Right Place


Sering kali Sang pemimpin, Sang mentor atau Sang Motivator kita melontarkan kata - kata seperti ini dibanyak pertemuan atau seminar dalam rangka mencari kinerja yang optimal. Saking seringnya kita mendengar kalimat ini sehingga terkadang kita sendiri bingung harus berbuat seperti apa untuk merealisasikannya.

Tidak jarang bukan sinergi kerja yang optimal yang kita dapatkan, justru sebaliknya kinerja yang buruk yang dihasilkan akibat dari salah tool dan langkah yang digunakan. Kita ingat, bahwa untuk melakukan suatu pekerjaan tentunya kita harus memiliki tools dan langkah kerja yang cukup baik untuk menopang jalannya rencana yang telah kita tetapkan.

Lalu sebaiknya tools dan langkah yang seperti apa yang harus kita lakukan sehingga kita fokus terhadap pencapaian sinergi kerja yang diharapkan. Mungkin tips yang cukup singkat ini dapat membantu anda untuk memulainya.
  1. Tentukan misi dan visi. Anda harus pastikan apa misi dari pekerjaan yang akan anda lakukan kemudian pastikan visi kedepan seperti apa yang akan anda capai. Keduanya ini akan menjadi basis dari langkah selanjutnya. Agar tidak distorsi dan melebar maka pastikan misi dan visi ini harus jelas, padat, singkat dan mudah dimengerti setiap orang sehingga tidak ada penafsiran yang berbeda - beda oleh orang lain.
  2. Tentukan proses kerja ( Process Flow Chart ). Dalam pembuatan proses kerja ini harus dipastikan semua alur proses lengkap tanpa ada proses yang terlewatkan. Hal ini akan mempermudah kita dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia yang tepat untuk mengisi atau menjalankan dari tiap - tiap proses. Dan jangan lupa dalam pembvatan proses kerja ini juga haruslah terpola dengan baik dan jangan ada proses yang berulang agar hasil dari proses kerja kita dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar - besarnya. Sebaiknya dalam pembuatan proses kerja ini, konsep Effisien, Effektif dan Aman harus selalu menjadi bahan pertimbangan sebelum ditetapkan.
  3. Tentukan struktur organisasi. Dalam pembuatan struktur organisasi haruslah dilakukan dengan cermat sesuai dengan proses kerja yang dilakukan. Struktur organisasi yang dihasilkan harus jelas hirarkinya mulai dari tingkat yang paling bawah sampai pada tingkat tertinggi, harus dapat bertahan lama atau dengan kata lain untuk jangka waktu yang lama. Jika tidak baik maka struktur ini akan menyumbangkan kinerja yang buruk pada hasil proses. Ingatlah ! Bahwa struktur yang anda buat adalah mencerminkan apa dan bagaimana usaha anda pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
  4. Tentukan kompetensi ( Matrix Competency ). Hal ini harus dilakukan karena bertujuan agar proses kerja dapat berjalan dengan normal sesuai dengan apa yang akan diharapkan. Buat persyaratan mutlak bahkan khusus jika diperlukan untuk hal - hal yang mempunyai kriteria proses kritikal ( Critical Process ). Ingat bahwa tanpa Sumber Daya Manusia yang mempunyai kualitas standar yang memadai kita akan mendapatkan hasil yang kurang baik. Mengapa Sumber Daya Manusia menjadi langkah penentu keberhasilan karena kita ingat bahwa faktor yang mempengaruhi hasil dari suatu proses adalah 4M yaitu : Manpower, Materials, Machine dan Methode. Dimana Manpower mempunyai persentase yang lebih besar dari yang lainnya.
  5. Tentukan standar seleksi karyawan. Dalam menentukan standar seleksi haruslah berhati - hati, lakukan pembuatan standar dengan cermat, profesional dan objektif. Artinya anda harus mengesampingkan niat maksud - maksud tertentu yang diluar kewajaran. Buat tahapan - tahapan proses seleksi yang cukup sehingga kita dapat melakukan penilaian dari segala aspek dan arah sebelum diputuskan. Ingat pertama ! Hanya orang yang berkompeten yang duduk pada tempatnya. Ingat kedua ! Apabila anda membuat standar proses dan tahapan yang salah, maka anda akan mendapatkan hasil seleksi yang pasti mengecewakan dan ini akan berdampak sangat buruk terhadap kestabilan proses dan berujung pada kerugian. Yang tidak kalah pentingnya dari proses seleksi ini adalah Yang Menyeleksi itu sendiri terutama para pembuat keputusan. Para pembuat keputusan ini haruslah orang yang mengerti dibidangnya atau dengan kata lain profesional, cermat dan mampu membaca karakter orang. Konsep yang sederhana dalam aspek penilaian akhir sebelum mengambil keputusan adalah dengan menilai faktor "3K" ( Kejujuran, Kemauan dan Kemampuan ) yang dimiliki pada seseorang.
Kita flash back kembali contoh sedehana dalam ketidakmampuan dalam menjalankan langkah - langkah yang diatas : 1. Di Negeri ini pernah ada Sang Pemimpin yang ahli dibidang pertanahan tetapi didudukan pada bidang pertahanan. Orang yang puluhan tahun mengerti dan ahli soal tanah diminta untuk mengurusi soal senjata, akibatnya stiap kebijakan yang diambilnya selalu menuai kontroversi buat orang bingung. 2. Di Negeri ini pernah ada Sang Pemimpin dalam masa jabatannya hanya sibuk dengan ganti mengganti para menterinya dan merubah struktur ( Seperti si Lae tukang tambal ban, sibuk bongkar pasang roda ? ) sehingga mobilnya ( pemerintahannya ) ngga jalan - jalan alias  jalan ditempat yang berakibat rakyatnya perutnya banyak yang keroncongan.  3. Di Negeri ini pernah pernah ada Sang Pemimpin yang super ahli dibidang teknologi diminta untuk memimpin soal politik, akibatnya hilanglah salah satu bagian negara ini. 4. Bagaimana yang terjadi di Perusahaan anda ? He ... he ... he ... Anda manggut - manggut dan senyum simpul berarti anda lebih tahu ceritanya.

Mengapa ini semua terjadi ? Hal itu dikarenakan tidak berfungsinya dengan baik salah satu langkah diatas atau tidak mengertinya langkah - langkah yang akan dilakukan atau saking banyak langkah - langkah untuk dilakukan.

Ini adalah pelajaran yang sangat berharga buat kita anak bangsa yang akan memimpin negara ini pada masa sekarang dan masa yang akan datang, jangan sampai kita hanya dapat berbicara akan tetapi kita juga harus mampu meletakkan dan melakukan konsep The Right Man in The Right Place dengan benar, jika tidak justru sebaliknya yang akan didapat The Right Man in The Wrong Place ( Kacau ), The Wrong Man in The Right Place ( Gawat ) or The Wrong Man in The Wrong Place ( Celaka ).

Mari kita benahi bersama dan semoga bangsa kita menjadi bangsa yang besar.


Rabu, 11 Maret 2009

Gelombang Maut PHK


Untuk : Sang Pekerja

Masih dalam ingatan kita beberapa waktu yang lalu tragedi Gelombang Maut yang melanda negeri ini mulai dari ujung pulau Sumatera berjalan sampai  dipesisir Pantai Selatan Samudra Hindia, bencana terbesar sepanjang sejarah negeri ini yang memakan korban ratusan umat manusia dialah Sang Gelombang Maut Tsunami. Tidak hanya negeri yang kaya raya ini yang  menjadi korban,  juga negara tetangga bahkan sampai Benua Afrika turut merasakan getaran Gelombang Maut ini.

Belum lagi selesai rekonstruksi perbaikan untuk mengembalikan trauma psikis masyarakat dan infrastruktur yang luluh lantak, kini datang lagi kembali Gelombang Maut yang lain, yang sedang meluluh lantakkan sendi - sendi kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan yaitu : Gelombang Maut PHK.

Kalau Gelombang Tsunami disebabkan karena gejala alam akibat bergesernya lempeng perut bumi, tetapi kali ini Gelombang Maut PHK disebabkan oleh ulah tangan jahil dan fikiran manusia yang mengikuti nafsu kesombongan dan kerakusan para kaum Liberalisme dan Sekulerisme untuk menguasai perekonomian dunia. Yang kesemuanya berimbas pada rusaknya tatanan ekonomi global diseluruh dunia, daya getar Gelombang Maut ini sangat dirasakan terutama oleh Negara - negara dunia ketiga seperti Negeri kita yang tercinta ini.

Tidak lebih jutaan pekerja dari negeri asal bencana ini berawal telah direnggut Sang Gelombang Maut ini, bahkan di negeri kita yang konon kaya raya ini Sang gelombang Maut juga sudah mulai merenggut para pekerjanya. Entah sampai kapan Sang Gelombang Maut ini akan bermain, yang jelas akibat dari Gelombang Maut PHK ini yang sudah mulai dirasakan adalah goyahnya sendi - sendi perekonomian yang berakibat pada menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat dan naiknya tensi pengangguran yang berasal dari berbagai sektor Industri dan Niaga. Dimana pengangguran ini sendiri dapat berujung pada naiknya tingkat angka Kriminalitas.

Bukan hal yang mudah buat para pemimpin sekarang dan masa yang akan datang untuk mengendalikan keadaaan ekonomi yang mulai goyah ini. Akan tetapi jika para pemimpin negeri ini telah mempersiapkan diri dengan landasan hati yang tulus, hati yang jernih dan jiwa yang besar ? Kita yakin Gelombang Maut ini akan berubah menjadi Gelombang Nikmat untuk tempat kita bermain,  seperti kita dengan hati yang riang bermain Gelombang dengan Papan Selancar ditepi pantai nan indah.

Mungkin salah satu model yang dapat kita contoh dalam mengatasi gelombang maut ini adalah model Republik Rakyat China dalam mengatasi krisis ekonomi. Mereka menggunakan seluruh partisipasi segenap rakyatnya untuk mengatasi krisis dengan jalan membeli produk - produk milik mereka sendiri. Akan tetapi hal ini dapat berjalan dengan dukungan para pemimpin - pemimpin mereka yang bersih dan komitmen yang kuat walaupun harus berhadapan dengan selongsong peluru dan kotak mayat untuk para pembelot.

Dapatkah kita mencontoh mereka ? Atau kita masih malu - malu untuk mencontoh mereka ? Kini semua berpulang pada para pemimpin kita untuk berfikir dengan akal yang jenih serta memutuskan kebijakan yang menyelamatkan Bangsanya. Mencontoh bukan hal yang tabu untuk dilakukan jika itu dapat mendatangkan suatu kebaikan dan mencontoh juga bukan suatu kemunduran jika itu membuat keadaan lebih baik, karena dari mencontoh kita dapat inovasi yang baru sebagai bentuk dari penyempurnaan kondisi sebelumnya. Dengan mencontoh kita akan tahu kelemahan dan akan menjadi motivasi untuk menjadi lebih kuat.

Wahai Sang pekerja ! Jangan Panik ! Jangan Gundah ! Jangan Takut, Anda tidak sendirian bahkan kamipun akan menjadi peserta sepertimu suatu hari nanti. Ingatlah ! Selama kita masih diberikan nafas dan akal untuk berfikir oleh Yang Maha Kuasa, maka kita masih diberikan kesempatan oleh Nya untuk mencari rezeki di Bumi yang sangat luas ini.

Ingatlah ! Sebagai Sang Pekerja berarti kita harus mau tidak mau, suka tidak suka akan melalui proses untuk PHK, hanya saja kapan dan model PHK yang seperti yang akan kita lalui ? Model PHK yang akan kita lalui antara lain : 1. PHK karena pensiun, 2. PHK karena mengundurkan diri, 3. PHK karena pengurangan, 4. PHK karena sakit, 5. PHK karena perusahaan tutup. 

Jadi jelas ! Tiap - tiap kita Sang Pekerja seperti kita ini ? Suatu hari nanti pasti akan berhadapan dengan Sang Gelombang Maut PHK, hanya tinggal model dan waktulah yang akan berbicara, kapan giliran kita untuk menghadap ?

Selamat berjumpa di Gelombang Maut PHK !


Selasa, 10 Maret 2009

Jeritan Hati Si pasien

Oleh : Farida Syarwani

Mahalnya Sebuah Kesehatan, menurut opini saya adalah tulisan yang paling menarik di blog bapak. Sebelumnya saya pribadi minta maaf, tidak menjenguk bapak ketika bapak sakit, karena saya menanyakan teman2 yang lain, kapan mereka akan menjenguk bapak ? intinya, saya ingin pergi berbarengan dengan teman2. Alhasil menurut jawaban dari salah satu teman, bapak tidak mau dijenguk, makanya saya urungkan niat saya untuk menjenguk the big bos.

BTW, kembali kepermasalahan, saya sebagai bagian dari bangsa ini merasa "miris" ketika membaca di sebuah harian media cetak, ada pasien yang ditinggalkan di pinggir jalan, karena positif terinfeksi virus mematikan dan tidak ada biaya pengobatan. Saat ini posisi saya hanya sebagai seorang mahasiswi tingkat akhir, yang sedang bergulat dalam proses tugas akhir berseru.... dalam ilmu HI (hubungan internasional) actor state sebagai pembuat kebijakan negara sudah seharusnya peka terhadap stimulan negativ yang beredar dilingkungan masyarakatnya.

Pada era pemilu para actor state menggumbar janji2 kosong kepada rakyat dengan maksud rakyat memilih mereka sebagai "supporter" mereka kelak di gedung yang dinamai gedung representative. Kenyataannya setelah mereka mendapatkan "goal" dari tujuan mereka, janji sumpah serapah berubah menjadi korupsi, yang ujung2 nya masuk pengadilan tipikor. Ada lagi wakil rakyat yang mesum dengan artis "pesanan pemilu" , tetapi ada juga wakil rakyat yang rela "dijotos" sampai meregang nyawa, akibat ulah premanisme masyarakat. Pertanyaan ? siapakah yang salah. Apakah rakyat telah salah, mengapa memilih wakil rakyat yang asal-asalan. Atau pemerintah yang salah, atau aparat, KPK yang tidak bisa menjalankan tugas dengan baik, karena masih banyak "hantu2 korupsi" yang masih berseliweran ke mall, ke hotel and etc.

Pengalaman penulis ketika menuntut ilmu di negeri matahari terbit, kami saja mahasiwa yang sedang belajar mendapatkan asuransi kesehatan, memang kami membayar asuransi tersebut setiap bulannya dari uang bea siswa, akan tetapi ketika kami berobat atau masuk RS, bukti tersebut diberikan ke pihak sekolah dan 70% dari biaya terebut akan diuangkan dan diberikan ke mahasiswa masing2. Itu kebijakan untuk orang asing, apalagi untuk orang lokal yang tersedia biaya kesehatan gratis untuk orang tidak mampu dengan dibuktikan surat identitasnya yang diperoleh dari syakusho (city hall).

Pengalaman lain ketika penulis mengantarkan ayahanda ketika dioperasi jantung di RS Adventist Malaysia di Penang. Alhamdulilah biaya ayahanda ditanggung oleh perusahaan . Jadi total biaya waktu itu sekitar hampir 60 jt, 40 jt ditanggung perusahaan dan sisanya alhamdulilah kami membayar dari tabungan. Saat itu, teman sekamar ayahanda yang sama2 berasal dari Aceh divonis sakit kanker rahim dan harus diangkat. Setelah proses operasi berjalan dengan baik, ternyata si pasien yang telah diangkat rahimnya, didiagnosa ulang dan ditemukan kembali penyakit baru yang diperlukan perawatan intensif agar sembuh.

Setelah mendengar penyakit barunya, si pasien menangis dan berkata terbata..bata.., Bapak dokter yang terhormat terimakasih telah menyembuhkan penyakit kanker saya, saya bisa ke Malaysia dan bisa dioperasi disini, dari hasil jual tanah, jual rumah dan beberapa ekor sapi. Sekarang saya sudah tidak punya apa-apa hanya Ridho Allah yang saya harapkan semoga saya kuat menghadapi ujian yang diberikan kepada saya, jadi untuk perawatan selanjutnya saya tidak bisa Pak Dokter,.. saya pilih pulang saja. Toh umur manusia sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa, Dokter hanya penyambung tangan dari Allah saja. Mendengar tangisan sang pasien, dokter yang keturunan China yang memakai kalung itu hanya diam, dan berkata.. baiklah akan kami sampaikan kepada Direktur rumah Sakit ini, mohon menunggu sampai keputusan ditetapkan.

Setelah itu Dokter si pasien sakit kanker, dan beberapa Dokter lainnya berkumpul di suatu ruangan membahas permasalahan si pasien kanker. Keesokan paginya, Direktur Rumah Sakit menuju ke pasien Kanker dan berkata,... ibu , jangan pulang dulu, ibu tinggal saja disini.. sampai dinyatakan benar benar sembuh. Semua biaya kami gratiskan. Kami para dokter PATUNGAN untuk ibu agar bisa dirawat kembali atas penyakit baru ibu. Mendengar kata-kata PATUNGAN, tidak hanya saya, ibu, ayah dan beberapa suster MENANGIS, melihat keikhlasan yang diberikan oleh dokter2 itu. Walhasil setelah 1 bulan ayah saya dirawat, Alhamdulilah ayah diperbolehkan balik ke tanah air, dan aku mendapatkan oleh2 yang sangat bijak dari negeri Jiran. Aku berandai2 seandainya negeri ku tercinta bisa melakukan hal yangs sama. Tentu tidak ada lagi pasien yang dibuang di pinggir jalan. I Hope.