SELAMAT DATANG ANAK BANGSA PEMIMPIN MASA DEPAN


Sabtu, 29 Juni 2013

Manajemen Perubahan 1


Untuk : Sang Pemimpin.

Kata Perubahan sering kita dengar bahkan sangat akrab dikehidupan kita. Ditempat kerja, dipasar, di mall, bahkan dirumah tangga sekalipun, kata - kata ini sering terdengar akrab. Bahkan mungkin kita termasuk salah satu yang paling sering mengucapkan kata - kata ini. Karena begitu mudahnya kita mengatakan kata - kata in,i sampai - sampai kita terlena atau terlupakan dengan strategi yang harus dibuat atau direncanakan. Tentu saja sudah dapat diprediksi atau diperkirakan sebelumnya, jika suatu perubahan tanpa didasari dengan suatu perencanaan yang matang maka bukan perbaikan menuju kebaikan atau keberhasilan yang didapatkan melainkan justru perubahan yang menuju keburukan atau kegagalan yang akan menghampiri / didapat. 

Sebelum kita membahas bagaimana dan perencanaan seperti apa yang harus kita persiapkan agar kita dapat mereduksi bahkan menghilangkan kemungkinan gagal maka kita harus mengetahui, mempelajari, memahami arti suatu Perubahan secara mendasar dan mendalam. Hal ini untuk menghindarkan kita menjadi kehilangan arah dan fokus pada saat memasuki tingkat implementasi.

Sebetulnya untuk apa sih perubahan itu ? Mari kita berfikir secara mudah tanpa menggunakan teori manajemen yang sulit dimengerti / dicerna. Perubahan adalah suatu usaha yang dilakukan baik itu dilakukan bersama - sama atau berkelompok maupun dilakukan secara sendiri - sendiri atau individu dalam rangka menuju suatu hasil / kondisi yang lebih baik dari hasil / kondisi sebelumnya.

Jadi sangatlah jelas disini bahwa setiap kelompok atau individu apabila melakukan perubahan pasti yang diinginkannya adalah hasil / Kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini juga berarti setiap perubahan harus didasari dengan Niat yang ikhlas dan Komitmen yang kuat dalam menjalankan perubahan yang akan dilakukan.

Jadi kita diingatkan dengan sangat jelas bahwa landasan / pondasi untuk suatu perubahan adalah NIAT yang Ikhlas dan KOMITMEN yang Kuat. Jika perubahan kita lakukan pada sebuah perusahaan maka sangatlah jelas, baik PEMILIK dan PEKERJA ( Pemimpin dan yang Dipimpin ) mutlak harus mempunyai dua landasan diatas. Jika hal ini tidak dimiliki oleh salah satu atau bahkan keduanya, maka sangat mudah dipastikan perubahan yang dilakukan hanya membuang - buang Energi, Waktu dan Biaya alias tidak akan berhasil alias Gatot ( Gagal Total ).

Mari kita mulai mencoba untuk mempelajari, memahami dan merumuskan arti pentingnya sebuah Niat dan Komitmen secara mendalam dari beberapa sudut pandang.
Niat menurut arti bahasa : Kehendak / Keinginan / Maksud atau Tujuan Suatu Perbuatan.
Niat adalah Keinginan / Harapan dengan hati yang mantap.
Niat memiliki aspek niat, diantaranya itu ada 3 hal :
  • Diyakini dalam hati.
  • Diucapkan dengan lisan tetapi tidak perlu keras sehingga tidak menggangu orang lain.
  • Dilakukan dengan amal perbuatan.
Komitmen menurut arti bahasa :  Perjanjian ( Keterikatan ) untuk melakukan sesuatu tujuan.

Teranglah sudah untuk kita, bagaimana Niat dan Komitmen merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan satu dengan lainnya. Dimana Niat dilakukan secara individu atau sendiri - sendiri sedangkan Komitmen merupakan pemersatu / perekat dari para individu menjadi satu tim kerja dalam mencapai tujuan. Dengan kata lain didalam suatu perusahaan yang sedang melakukan suatu perubahan, maka secara mutlak dapat dikatakan bahwa keberhasilan dapat dicapai hanya dengan kebersamaan ( Teamwork ) yang kuat. Tanpa mengabaikan prestasi / penghargaan yang dilakukan oleh para individu tersebut.

Bukan main ??? untuk melakukan suatu perubahan ternyata kita harus mempelajari dan memahami secara mendalam arti kata Niat dan Komitmen yang digambarkan sebagai pondasi sebuah bangunan yang bernama Perubahan. Bayangkan jika suatu bangunan rumah tanpa memiliki pondasi yang kuat / kokoh maka jika terjadi sedikit goncangan saja, bangunan tersebut akan mengalami gangguan kerusakan yang besar.

Pondasi Niat dan Komitmen ini pada umumnya sangatlah mudah diucapkan oleh banyak para praktisi hanya  pada kondisi awal bahkan banyak praktisi yang menganggap kedua hal ini merupakan hal yang sepele dan dapat dilakukan kapanpun diperlukan / dibutuhkan. Mengapa demikian ? karena kedua hal ini merupakan faktor diluar standard manajemen baku yang banyak dipelajari atau dianut oleh para praktisi yaitu : Para Pemilik dan Para Pekerja.

Kebanyakan para praktisi ( Pemilik dan Pekerja ) menganggap bahwa jika faktor standard yaitu : 4M1E telah dipenuhi maka perubahan akan secara otomatis akan mengarah pada Keberhasilan. Pendapat para praktisi tentu saja sangat merugikan para praktisi itu sendiri. Mengapa demikian ? Para praktisi melupakan kenyataan  / realitas bahwa :
  • 4M1E adalah Faktor alat untuk mencapai ukuran. Dan dilakukan setelah terjadi kesepakatan antara para praktisi ( Pemilik dan Pekerja ) atau dilakukan pada saat perubahan dilakukan.
  • Niat dan Komitmen adalah Faktor awal dan penentu jalan dan tidak nya Faktor alat ukur yang akan dilakukan.
  • Perubahan atau melakukan kedua hal diatas dilakukan oleh benda hidup yang bernama Manusia, dimana seorang manusia  mempunyai cita dan rasa yang sangat mudah terpengaruh dan tergantung pada kondisi / keadaan tertentu. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kepastian dan kemantapan Niat dan Komitmen  pada saat terjadi kondisi yang kritis / genting / diluar kendali.
  • Bagaimana mungkin kita yakin dapat melakukan Faktor lanjutan jika kita tidak / belum melakukan Faktor awal.
Berdasarkan pengalaman empiris penulis dalam melakukan perubahan di delapan perusahaan nasional dan multinasional yang produknya dipakai konsumen tingkat nasional dan dunia, Semua perubahan yang dilakukan berakhir dengan kata BERHASIL dengan kata lain perusahaan berkembang sesuai dengan harapan Sang Pemilik. Sedangkan kondisi pada saat dilakukan perubahan berada pada kondisi awal berdiri sampai dengan Perusahaan telah berdiri / berjalan diatas 15 Tahun.

Ternyata kesimpulan yang didapat adalah faktor Niat dan Komitmen inilah yang justru jadi penentu keberhasilan Perubahan yang dilakukan di delapan perusahaan tersebut. Dimana Top Manajemen ( Pemilik ) benar - benar meyakini bahwa para pekerja dapat melakukan apa yang mereka harapkan / inginkan dari suatu perubahan tanpa harus melakukan mencampuri hal - hal yang detail sehingga tidak terjadi over lapping dalam tataran implementasi suatu perubahan.

Filosofinya tentunya sangatlah mudah dan sering dipakai oleh orang bijak dalam mengambil sebuah keputusan antara lain :
  • Jika sebuah kapal terdapat dua nakhoda maka pecahlahlah kapal tersebut. Bagaimana mungkin kapal akan berjalan sempurna jika terdapat 2 Nakhoda yang berlainan keyakinan dalam menentukan arah kapal.
  • Jika Dunia ini memiliki 2 Matahari, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah hancurnya Dunia dan Seisinya. Mengapa demikian ? Bagaimana mungkin Bumi dan seisinya akan dapat / mampu menahan panas yang berlebihan, jika dengan satu matahari saja dan dengan salah satu siklusnya sudah dapat membuat bumi kekeringan / kebakaran / kebanjiran dan kesulitan lainya.
Oleh karena itu, untuk para Praktisi  yang sedang melakukan Perubahan baik di Perusahaan dan Diluar Perusahaan yakinilah bahwa Niat dan Komitmen adalah Pondasi yang harus Dimiliki, Dipahami  dan Dilakukan oleh Kedua belah pihak ( Pemilik dan Pekerja ) agar pada saat kondisi yang genting, diluar kendali atau kritis karena Waktu, Biaya dan Tenaga dapat terkendali / dikendalikan dengan baik.

Sehingga tujuan Perubahan, apapun perubahan itu dapat dipastikan mengarah pada kondisi Keberhasilan yang tinggi. Dan tidak kalah pentingnya adalah kesadaran yang tinggi untuk meyakini dan realistis bahwa setiap perubahan ada yang dapat langsung dirasakan tetapi pada banyak kenyataan / pengalaman empiris membuktikan bahwa hasil perubahan lebih banyak dirasakan secara gradual / bertahap sesuai dengan realitas lapangan. Kondisi 4M1E merupakan faktor manajemen standard yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya hasil perubahan yang didapat.

Sedangkan faktor lain yang juga dipertimbangkan adalah ketepatan dalam memilih Leader, Tools dan Sumber Daya lainnya juga memiliki peranan tak kalah penting dalam menunjang percepatan Perubahan yang dihasilkan. Jika hal ini tidak diyakini, maka hal ini dapat menyebabkan berkurangnya / menurunnya Percaya Diri para praktisi bahkan dapat mengakibatkan terpecahnya Fokus / konsentrasi pada tataran implementasi. Dan jika hal terjadi maka dapat juga dipastikan / diprediksi bahwa Perubahan yang dilakukan tidak akan berjalan sesuai dengan arah dan tujuan yang diharapkan / direncanakan.

Selamat mencoba dan mengimplementasikan Konsep Manajemen Perubahan yang sederhana ini, semoga berhasil  ....  Bravo The Leader.