SELAMAT DATANG ANAK BANGSA PEMIMPIN MASA DEPAN


Minggu, 08 Maret 2009

Tegas atau Marah


Untuk : Sang Pemimpin

Suatu rangkaian kalimat yang terkadang sangat sulit kita bedakan makna dan artinya dan meletakkannya. Kesulitan kita dalam membedakannya dikarenakan kedua akitiftas ini Tegas dan Marah terkadang kejadiannya dalam satu waktu. Padahal kedua kata ini sangat beda arti dan maknanya.

Tegas adalah suatu bentuk sifat akibat dari suatu tindakan yang diambil dalam suatu keputusan, dalam banyak kejadian  terkadang aktifitas tegas ini memang tidak jarang diikuti aktifitas marah. Aktifitas tegas ini biasanya dikeluarkan setelah melalui suatu perhitungan atau analisa yang telah dilakukan.

Marah adalah suatu bentuk sifat akibat tidak sesuainya suatu kondisi yang diharapkan, akan tetapi dalam banyak kejadian aktifitas marah tidak selalu diikuti suatu keputusan. Aktifitas marah ini biasanya dilakukan secara spontan dan tanpa perhitungan atau analisa yang dilakukan.

Dari kedua sebab akibat yang menyebabkan dilakukannya kedua aktifitas tadi, jelaslah sudah bahwa keduanya memang mempunyai sifat dan latar belakang yang berbeda. Pertanyaanya bagaimana kita menyikapi dan membedakan kedua aktifitas tadi ?

Cara yang paling mudah membedakannya adalah dengan mengkondisikan fikiran kita pada posisi positive thinking, dengan demikian fikiran kita akan rileks dalam memilah apakah suatu kejadian itu sedang dalam bentuk suatu ketegasan atau suatu kemarahan. Singkatnya kondisi emosi kita dalam melihat dan memilah sangatlah berperan penting.

Seorang Leader harus mempunyai salah satu sifat Leadership yaitu mampu membedakan suatu ketegasan dan suatu kemarahan. Tetapi seorang leader juga harus mampu melakukan aktifitas tegas dan marah. 

Banyak sudah contoh kasus disekeliling kita bagaimana seorang pemimpin kita nilai tidak bisa tegas, begitu juga banyak pemimpin kita yang tidak dapat marah. Bahkan ada pemimpin kita tidak mampu melakukan kedua - duanya. Pertanyaannya bagaimana seorang leader harus melakukan kedua hal ini ?

Perlu sifat yang bijak dalam melakukannya. 
Ketegasan harus dilakukan, pada saat kondisi yang diperlukan yaitu pada saat dimana suatu kondisi sudah mulai labil atau tidak stabil ( Process and Human Approach ), disini seorang leader harus mampu mengambil keputusan untuk mengembalikan kondisi menjadi normal kembali. Jika tidak ! Maka kondisi akan bertambah buruk sejalan dengan lamanya tindakan yang diambil.
Kemarahan harus dilakukan, pada saat kondisi yang diperlukan yaitu padaa saat dimana suatu kondisi sudah mulai labil atau tidak stabil bahkan diluar aturan ( Human Approach ), disini seorang leader harus mampu mengambil keputusan untuk mengembalikan kondisi menjadi normal kembali. Jika tidak ! Maka kondisi akan bertambah buruk sejalan dengan lamanya tindakan yang diambil.

Jadi tindakan untuk marah adalah berfungsi untuk mengembalikan fungsi sebagaimana mestinya tetapi lebih pada Human Approach. Mengapa demikian ? Pada dasarnya sifat manusia dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Cukup dilihat dia sudah mengerti, 2. Diajarkan dahulu dia baru mengerti, 3. Dimarahi dulu dia baru mengerti. Nah faktor yang ketiga inilah yang mengharuskan seorang Leader harus mampu mengeluarkan salah satu sifat Leadershipnya yaitu : Marah. Tentunya dengan tujuan untuk mengembalikan kepada kondisi yang diharapkan.

Jadi jelas ! Tegas bukan berarti Marah, dan Marah bukan suatu ketegasan, keduanya sangatlah diperlukan dalam memimpin. Tetapi pemimpin yang baik adalah pemimpin yang Tegas bukan yang Pemarah.

Selamat mencoba, semoga sukses !!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar